[✔️] Secret Admirer | MarkMina
#22. Life Adversary
"Karena luka lah yang dapat mendewasakanmu dengan cara yang tak biasa"
Happy Reading♡
Marktidur naaomg ceklis dua
cepet tidur
jangan begadang
00.00
Iyaaaaaa
lu jugaaa
00.00
▪0▪
Berjalan di bawah teduhan pohon yang sangat dingin, di sepajang trotoar menuju sekolah. Memikirkan kejadian semalam yang sangat tidak terkendali.Aku tak tahu menahu akan hal itu, kata teman-teman kelas, aku adalah anak paling tak peka terhadap laki-laki. Kedua sahabatku pun berkata hal yang serupa./kroncong...kroncongAku memegang perutku lapar. Tak sempat sarapan di rumah tadi, karena Minhyuk memberitahu kalau aku sudah terlambat.Aku menghela nafas. Mengeluarkan ponsel, dan berniat membuka chat mark yang kemarin./ding dongItu Jihoon, dia mengirim pesan kepadaku. Aku berpindah room chat dan membukanya.bestieudah di sekolah kahh?
06.15
udah di dalem
bentarr lagi gue ke atas
06.15
gimana?
06.15
apanya?
06.15
jadi gasempet wkwkw
06.15
oalaah okee
06.15
Jelasku sambil berjalan beriringan denganya."Gak bisa gitu tugas itu gua yang ngambil alih?" Aku menoleh dan menaikan sebelah alisku "Maksudnya apaaa, Markkk?" "Never mind. I just want to ask you, excuse me.." sepertinya itu salah satu cara Mark untuk kabur dari topik pembicaraan ini. Mark berjalan dengan langkah lebar dan mendahuluiku di depan sana.
.
.
.
"Kenapa gak dikelas ajaa ji?"
"Banyak orangg, males gue naa! Nanti diliat anak anak apalagi ama Daniel, males bat" jawabnya terlihat santai
"Hadehh, yaaaa yaudahh""Nih" Jihoon memberikan sebuah album foto dari karya kak Alexa. Ini adalah benda yang menjadi incaranku sejak dulu.Saat itu aku di rumah sakit, dan tidak sempat untuk menghadiri grand opening dari perilisan album itu."ANJIRTTRT!!!" "JIII??????" Aku menutup mulut tak percaya, melihat apa yang ada di tangan Jihoon itu sangat mengagetkanku."Ya ampun... Ji?? I-ini beneran???""Biar lu gaa kabur lagi kayak waktu itu""Lah? Lo tau gue kabur dari mana?""Abang luuu" "Tapi-tapi ini beneran gaa siii?""Sumpa sumpah Park Jihoon! Ini tuh mahal banget, sayang sayang kalo lo ngasih ini ke gue""-mending buat lu""Ambil atau gue ngambek.""Ya ampun Jiiii, aduhhh, gue mah dengan senang hati ya ngambil nya""Tapi ini mahal banget kocak! Bisa segampang itu lu kasih ke gue, kan engga!""Cepetannnn""Gue udah ngantri panjang buat lu loh? Gini katanya temen? Jahat ga sih lu?""Iy-iyaaaaa" aku sangat berterima kasih dengan Jihoon.
•
Disela pergantian jam pelajaran, kami para anak osis berkumpul dan sudah mulai memasang beberapa spanduk dan banner untuk persiapan festival lusa nanti.
Aula, pintu gerbang, lapangan, dan panggung nya. Beberapa titik itu sudah mulai dihiasi pita dan tali dekorasi.
"Kak Suho, itu ditanya sama Kak Heesu, box buat suratnya nanti mau ditaro dimana?"
"Simpen dulu aja di ruang osis, pas acara, taro di panggung"
"Oalah, oke" aku menyingkirkan kotak itu dan melanjutkan perihal yang lain.
Saat sedang tenang-tenangnya mendekor panggung di sisi lapangan, terdengar sebuah kaca pecah yang sangat nyaring terdengar sampai titik di tempatku berdiri.
"Apaan tuh?!" Semua pandangan kini tertuju ke arah gedung kelas 11.
Beberapa saat kemudian aku melihag Jihoon datang dengan berlari secepat yang dia bisa.
"Daniel.... Hhh hhhh, Daniel sama Mark..."
Aku langsung paham apa maksud dari yang dikatakan oleh Jihoon.
Aku menjatuhkan alat dekorasi dan mulai berlari.
"Dan dan dan, Balik plis. Tolong berhenti"
"Diem!"
"Daniel plisssss, lo gausah kayak giniii"
"Gimana gue gak kayak gini kalo ntu cewek sok tau ngejelekin lo di depan mata gue?!"
'Hyewoon?!' Aku kenal sosok perempuan yang sedang berada dibelakang Mark itu.
"-yaudahhh gapapaa, gue udah maafin dia kok! Udah ya Dan!"
"Maaf apaan si!! Lo tau apa yang keluar dari mulut dia tadi?"
"Lo!! LO dibilang pengecut dan cewek yang udah ngerebut cowo orang!!" Teriak nya dengan suara menggelegar.
"Apa lo pikir gue BISA TERIMA ada yang bilang gitu sama lo?! HEH bangsat. Pakek otak lo dong??"
"SAMPE KAPAN! lu mau ngebiarin hal ini terus terusan???! Hah?!"
"Dan lebih gak terima, pas gue tau. Kalo yang berurusan sama lo tuh mantan temen aneh lo"
"Liat, lu liat, siapa yang berkhianat sekarang."
"Lo kalo mau negor pake hormat dikit bisa?!"
"Ngapain?? Ngapain gue tanya? Hormat sama dia apa bisa nyembuhin hati temen gue yang udah hancur gini?!"
"Apa dengan gue mukul kaca tadi belom bisa buat gambaran di otak lo gimana HATI TEMEN GUE sekarang???!!!"
"Cara lo salah."
"Apanya SALAH!?"
"Dia cewek, ga bisa lo nyakitin fisik dia yang kekuatanya ga sebanding sama lu"
"Open your eyes dude?! Lo yang buta. Lawan lo... bukan perempuan kayak dia."
"Kita lagi gak main adu boksing kan? Gue bisa ngapain aja, kalo ada yang nyakitin dia."
"Ya tapi pikir! Lo tuh udah KELEWATAN! Segitu jahatnya lu sampe berani nunjukin tanganlo di mukanya??!" Mark memalingkan mukanya, dan mendecih
"How fuckin this guy."
"Stop. Berhenti. Cepet. Lo ikut gue"
"Kangmiinnnn!"
"-Atau lu mau gue pingsan disini gara gara ngeliat lo berdua?!"
"Ohh, gue bisa. Kalo lo mau"
"Ga." Emosi Daniel berhasil aku tahan, sementara itu aku pun berputar dan meminta maaf kepada semua siswa yang hadir disana.
"Maaf bikin ribut, maaf banget. Semuanya tolong balik ke kelas kalian.."
"Dan, lu tunggu di depan kelas gue"
"Ga-"
"Bacot. Cepetan ga!?"
"Tunggu gue disana." Dinginku kearahnya.
Kang Daniel akhirnya pergi. Setelah melayangkan lirikan tajam terskhir kepada Hyewoon yang masih dalam perlindungan Mark itu.
Aku yang masih merasa kesal dengan kejadian ini hanya bisa diam sambil merapihkan kepingan kaca jendela yang berserakan di lantai itu, dengan tangan kosongku.
Dilihat tindakan Mina di depanya itu membuat Mark cepat menahan tanganya.
"Na itu beling jangan-"
"Ngapain si! Lepasin!" Aku lepaskan sentuhan tangan Mark dengan kasar.
"Bisa kan lu urusin urusan lo.?" Mina menatap wajah Mark dingin. Lalu ia membiarkan perempuan itu dengan hal yang memang diurusinya.
"Mark, lu gapapa kan?? Aduh aduh.. asli lo ga kenapa napa kan??!!"
Pekik Hyewoon sangat khawatir tentang kondisi mantanya.
Mark di ikuti Hyewoon di belakangnya segera pergi meninggalkan lokasi kejadian.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TO BE CONTINUE
DON'T FORGET TO VOTE
NEXT
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen3h.Co