Truyen3h.Co

[✔️] Secret Admirer | MarkMina

END

talleroom

-Secret Admirer | Mark lee: Final round-

🎶Song to play: City hunter (instrumental)

'setel selama kalian baca chapter ini, sampe sekiranya selesai'

Happy Reading ♡

"Hahhh... hahhh!!" posisi tubuhku langsung bersiap tegak, diatas atap ini aku teriakan beberapa kalimat yang mengungkapkan beban hidup dan pikiranku.

"1279 ITU KECURANGAN IDENTITAS! BUKAN KELUARGA KANG YANG KORUPSI TERHADAP UANG NEGARA, TAPI MENTERI PEREKONOMIAN YANG SENGAJA MELAKUKANYA!"

"-CHOI YENA! BERSAMA SANG MENTERI TANTE NYA, YUNA. INI SEMUA ADALAH JEBAKAN SEMATA!"

"KELUARGA KANG ITU DIANCAM MATI DAN DI PASTIKAN UNTUK TIDAK MENDAPAT KEBUTUHAN PEREKONOMIAN, PADAHAL UANG YANG DITERIMA YUNA BRENGSEK ITU MELALUI PERDAGANGAN DAN JUDI DARI AUSTRALIA"

"MALAM INI-Hhhh 1279 RESMI DIHAPUSKAN! NIH, AKU PUNYA BUKTI DAN FILE NYA. OLEH KARENA ITU SIAPAPUN YANG MAU MENANGKAP AKU, COBA SAJA. KARNA YUNA, LU BAKAL MATI DI TANGAN BIN DASAR PLAGIAT!"

/DOR!!

Tembakan berhasil di lepaskan keatas olehku.

Suara keras yang berupa kode itu, ditangkap radarnya oleh anggota intel yang lain.

Itu ide Daniel. Maka bantuan pun akan segera tiba.

Suara keras dari benda ini, pasti di dengar oleh sang pemberi perintah. Sehabis ini, orang-orang tidak jelas itu akan pergi ke atap dan mengincarku untuk ditangkap.

"Disana!" dengan segera aku bersembunyi.

"Cepat!" Mark tentu tak tinggal diam.

Dia menyusuri jalan alternatif menuju tempat dimana perempuan itu berada.

/prakk!

Pintu besi yang merupakan jalan masuk satu-satunya menuju rooftop terbuka. Firasatku mereka datang dengan jumlah yang tidak sedikit.

Napas yang ngos-ngosan karena berteriak tadi tentu akan membuat suara.

Oleh karena itu, aku menutup mulutku dan memejamkan mataku. Takut, sedih, semua bercampur rasa menjadi satu.

tap..tapp..tapp
Tiba-tiba aku mendengar langkah kaki yang mendatangiku.

'Andwe...h-hajima...'

'Jeballl... hajima...!!'

/brugh! Duak!

"!!!"

Suara saling adu tonjok terdengar dalam gelapnya malam itu.

Keadaan keroyokan disana yang aku tidak tau siapa penyebabnya memberikan aku kesempatan. Ya, kesempatan untuk kabur.

Aku merangkak menjauhi keributan itu dengan menyusuri sisi atap.

Sampai di pintu kecil yang hanya muat untuk satu orang, lalu aku masuk kedalamnya.

"Sini lo anjir!" Daniel menarik tanganku begitu aku masuk. Kami menuruni puluhan anak tangga itu.

Terlihat, beberapa bodyguard dengan tangan berpegangan kayu naik keatas.

Sial, mereka menangkap bayanganku dengan Daniel. Mau tidak mau, kita harus melawan mereka.

"Eh anjir! Pada bawa kayu!" aku berdiri menghalangi Daniel, dengan niat melindungi.

"Bego anjirt! Lo harusnya di belakang gu-"

/brugh!

Daniel berhasil menghindar. Satu demi satu pukulan hingga tendangan di tunjukan olehnya.

Entah, niat pamer kali.

"Dannn! Banyak banget! Yakin lo bisa ngalahin mereka semua?! Hah???!"

"Diem anjir! Bacot bener kea tukang jualan perabotan!"

"Augh!"

/brukk!

Yaa iya si, dia intel tentu profesional dengan hal kecil semacam ini.

Tadi itu pukulan terakhir darinya, dan tak lupa dia menarik tanganku lagi dan diajak pergi.

Kami sampai di lobby yang kuragu itu di lantai 4 atau 6, yang jelas itu lobby ruangan papa bekerja.

Ditengah lobby itu, berdiri seseorang berpakaian casual dengan shirt putih dan putih cantik. Sendirian.

Melihat seseorang itu, aku dan Daniel menjadi lebih was was.

"Nuguya?!" lantas orang itu berbalik. Siapa? Dia, adalah bintang pengrusuh hari ini.

Keala pemimpin zuppa soup, Yuna.

"Bagaimana kejutanya?" Betapa tidak percayanya Daniel dengan siapa sosok yang dilihatnya di depan sana.

"A-aakhh!" di waktu yang harus mengeluarkan cukup tenaga ini tiba-tiba seluruh tanganku kebas.

Mina menjatuhkan diri duduk untuk menahan rasa kebas menyengat itu.

"Waeirae? Gwenchana?" Tanya Daniel khawatir.

"A-Aahhh! Aww! Tiba-tiba s-sakit!"

"Tahan sebentar lagi, lo bisa kan?"

"Ini tugas terakhir lo dari gue.. hape, masih nyala kan? Tolong rekam percakapan kita ini, siapa tau itu bakal kepake buat bukti kalo gue udah ga ada" bisiknya sebagai perintah.

"Gue minta tolong ya?"

Mengangkat kepalaku setengah, kemudian berkedip dalam.
Daniel cepat menangkap kodenya.

Begitu Daniel berdiri, aku membuka handphone ku dan merekam percakapan mereka mulai dari situ.

"Kang Mina.... selamat ulang tahun" ucap Yuna di depan sana yang melayangkan tatapan sinis Daniel kearahnya.

"Woah! Daniel... untuk apa kamu jauh-jauh kesini?? Padahal tante tidak menyiapkan kejutan ini untukmu?"

"Cham. Ngapain balik? Gabut lu?"

"Maksud kamu apa??"

"Selesain akting lo disini, kontrak kekeluargaan kita udah selesai detik ini"

"Hahaaha... lu yang mulai, lu yang akhirin"

"Hebat ya, kawanan gue sekarang..." ujar Yuna. Daniel menatap sosok didepan sana dengan penuh dendam.

"Lo masih sama kayak dulu, otak gila dan haus harta.... julukan lu dulu masih bisa gue pake kan?" Yuna menyeringai.

"Heh,, dan apa kata lo? Gue hebat? Ga. Hebatan elo dong?"

"-habis ngehianatin sahabat lo sendiri, main kabur gitu aja.."

"Dan dengan naifnya, lo langsung mainin negara..." jelas Daniel sebagai permulaan.

prok prok prok!

"Kasih tepuk tangan dong buat gue?" Yuna mengapresiasikan dirinya.

"Sori, tangan gue masih bersih" sarkas Daniel.

"Yaaa terus kenapaaa? Gue cuma mau main sama lu, ga lebih"

"Anjinc"

"Ga tau ya.... gue tuh sela~lu pengen ngerebut apa yang lo punya" tambah bos itu.

"Badan intel, kekuasaan, kepemimpinan, tugas lu kepada negara, oleh karena itu gue nyerang kelemahan lo untuk berkembang..."

"Tapi gimana? Lu beneran gapunya jalan keluar selain mati disini.."

"Mwo?!"

"Gue udah bilang di telepon kemaren, itu kesempatan terakhir lo, buat ngomong sama imo lu ini"

PYAR!
Amarah Daniel bernilai vas bunga dengan harga 3.000 dollar. Dia tendang benda itu penuh kekejaman.

"Jangan pernah. Ngeluarin kata paman di telinga gue. Persetan kaya lo, yang harusnya mati disini..."

"Gimana caranya?"

"Buat apa gue tau caranya?!"

"Cara licik lo sama kasus 1279 yang harusnya nentuin...gitu kan?"

"Cham!" Yuna mendecih.

Dia selangkah maju, lalu membuka kantung jas nya dan dikeluarkan pistol dari sana. Benda itu diarahkan tepat ke kening Daniel.

"Maafin gue tapi, lo harus mati... disini-"

/bruagh!

Seseorang meninju rahang sang kepala pemimpin itu sehingga dirinya terjatuh.

"Buruan lari!!"

"M-mark..!" Panggilku histeris begitu dia datamg.

"Lari! Selamatin diri lo-!" teriaknya menghampiri diriku.

Dengan sigap, Yuna bangkit kokoh dan mengejar Mark di belakangnya.

"-laki laki MANA LAGI YANG MAU MENGACAUKAN INI-!"

"Mark! Awas!!!"

/brukk!

Pukulan Yuna dengan lengan berisinya berhasil ditahan oleh Daniel. Aku membantu Mark yang terjatuh untuk berdiri.

"Gausah peduliin gue! Woi bocah! Bawa Mina keluar!" Keadaan menggenting.

"Daniel!! Lo ga berbekal apa-"

/bruagh!

Lengah sedikit, Yuna mendaratkan pukulanya dan membuat luka kecil di ujung bibir Daniel.

"Gausah peduliin gue anjing! Buruan pergi!!"

"Daniel...!" Aku, berusaha menahan tangis.

"Mark lo denger gak si!! Bawa dia keluar!" Teriak Daniel sekali lagi tetap dalam pertahananya.

Keadaan yang makin tak terkondisi, dan aku bahkan Mark sudah tidak bisa ikut campur urusan mereka itu.

Mark memapahku pergi.

/brukk

/braghh!

Yuna berhasil diolengkan. Tepat saat itu, waktunya Daniel untuk melarikan diri.

Dia menyusul Mark dan perempuan itu segera. Kedalam lift untuk melarikan diri

Akan tetapi... takdir berkata lain.

Yuna meraih pistol yang tersempar karena ditinju Mark tadi.

Setelah mendapatkan benda itu dalam genggamanya, pikiranya mulai tidak terkendali.

"Kang Mina-!!"

/DOR!

"!!!" suara yang menggetarkan telingaku. Membuat langkahku juga terhenti ditengah.

Aku menoleh kebelakang, tempat Daniel mempertahankan posisinya.

Begitu aku menoleh, begitu pula Daniel terjatuh berlutut dengan jarak dua langkah denganku.

Darah bercucuran perlahan dari pelipisnya. Bersamaan dengan itu, bahu kirinya mulai menampakan warna merah darah yang pekat.

Perlahan darah itu diserap kain bajunya, dan melebar di setengah lenganya.

/DUOR!

Peluru kembali di tembak di bawah lambungnya. Kali ini Daniel memegang perutnya, rasa sakitnya dua kali lipat dari yang tadi.

Napasnya sesak, bwohOkk! Mulutnya mengeluarkan darah.

"B-bawa dia....p-pergi..." ucapnya dengan mulut yang penuh darah itu. Mark paham betul, apa yang harus dilakukanya. Dia menariku, memaksaku untuk tidak mendekati Daniel.

"Daniel! Daniellll! Engga-engga!! Daniell!"

"Dannn!! Danielll-!!" Teriaku sekencang mungkin sambil menghadap lawan arah pergi.

"Tolongin da-da-daniel!!" tunjuku kebelakang untuk Daniel, sambil menangis.

"Nanti ada yang nolongin dia, percaya sama gua!"

Sementara pandangan Daniel semakin kabur, dan matanya berkedip-kedip bertahan untuk sementara. Hingga dia sudah tidak bisa mengambil oksigen lagi.

"Per-gi..." kata Daniel dengan suara serak.

brak.
Lalu, tubuh Daniel terbaring tidak bernyawa di sisi lobby.

Aku tak kuasa menahan sakit ini, untuknya. Tangisan deras bercucuran, seperti itu selama perjalanan untuk melarikan diri.

'Maafin gue... Dan...' penyesalanku tiada henti.

/bruk.

******

"Kang Mina! Anda bisa mendengar saya??! Kang Mina!!"

'h-hhuhhh...'

/nit...nit...

'Ma-mark...'

/nitt.. nitt..

"Siapkan ruang operasi sekarang! Panggil dokter Lee untuk lakukan operasi saraf!"

"Nee!!"

'Ma...'

"Berita terkini! Sebuah buku kasus berjudul 'K-1279' terungkap maksud dan keberaranya. Tepat tadi malam pukul 12.00 PM, seseorang berinisial M telah mengirimkan surel kepada pihak polisi"

"Di duga surel itu berisi penjelasan CEO perusahaan Soul departement young mengenai ancaman para petinggi hukum soal pembayaran pajak gedung-gedung berproses dibagun di samping kantor tersebut, kepada dirinya.."

"..serta berisi daftar hasil korupsi beberapa pejabat disana, yang ditulis serahasia mungkin oleh salah satu badan intelejen negara yang cukup mahir"

"Pemerintah sendiri menyerah sah kan kasus itu untuk diselidiki lebih lanjut oleh badan intelejen negara.

Dengan adanya kerja sama antara intelejen dengan kepolisian memudahkan pencarian barang bukti menyeluruh dalam lokasi kejadian"

"Pelaku terkait kasus ini adalah salah seorang sahabat lama dari salah satu anggota badan intelejen, dimana sang pelaku melampiaskan rasa penghianatanya tersebut hanya untuk memancing sahabatnya datang.."

"Korban sekarang sedang menjalani perawatan intensif dari rumah sakit pusat, belum siuman dan sadar sepenuhnya setelah selesai dilakukan operasi terkait penyakit yang diderita korban..."

"-Hingga pagi ini, penyelidikan masih di lakukan menyeluruh dan diawasi ketat oleh pihak kepolisian dan sepenuhnya oleh badan intelejen negara.."

▪▪▪▪▪

🎶Song recommendation: HEIZE-Can you see my heart?

| 3 bulan kemudian

Aku tersadar dibawah langit kamar, bau rumah sakit itu yang tercium. Diatas bangsal itu aku membuka mataku.

"Mina?!" Papa menyeru duluan.

"Papa..."

"Minna!!" tanganku langsung digenggam sama papa.

"Masa aku mimpi... papa ninggalin aku.."

"Maksud mu tuh apa, jelas-jelas papa masih disini" balasku tersenyum.

"Makasih ya nak, udah bertahan" mama mendatangiku. 

"Iya mah.." otaku tiba-tiba mengingat kejadian sebelum aku tiba disini, masalah dengan zuppa soup.

"Daniel-gi-gimana..?"

"Daniel udah tenang na,  sama penciptanya" ujar mama menahan air matanya.

"M-maksud mama?!" aku berusaha duduk, dibantu mereka. Mama mengatur napasnya, kemudian memperjelas maksudnya itu.

"Daniel udah m-meninggal nak.."

"....!!" mendengar itu matanya mulai berair. Badanya mematung, tidak bergerak. Kaget, sekaget kagetnya. Dan hancur sehancur hancurnya.

"G-gak... mama bercanda... Daniel ga mungkin pergi secepat itu.." Mina tidak percaya.

"Papa! Engga.. daniel gamungkin..-" air matanya luluh.

Dia menangis, dengan hati yang rapuh. Mina telah kehilangan seorang teman, yang berarti dalam hidupnya.

"D-daniel...hikks hikss" 

"Pah... Daniel... daniel.." rintihnya sambil menangis menunduk.

"Hiks! Aku harus ke makam daniel sekarang!"

"Mina..."

"Papah! Da-daniel udah gaada pahhh! Aku gabisa-gabisa-" Mina menggeleng sambil terus menangis.

"S-sakit ya... kehilangan.." Mina tersenyum penuh kesakitan kearah mereka.

Dan berhasil menumpahkan air mata keluarganya. Haneul merasakan yang putrinya rasakan.

Aku hanya beristirahat sejenak, bahkan itu bukan waktu yang lama. Tapi ternyata dirinya, sudah beristirahat selamanya.. bersama tuhanya.

"D-daniel.. hiks.. hikss"

"D-dan.. maafin g-gue..." 

"Terus M-mark?? Kasih tau aku dimana Mark sekarang!!" keadaan semakin bercampur dalam kesedihan.

"Papa...! Di-dimana Mark sekarang..."

"Dia pergi, ke tempat yang lebih jauh"

"PAPA!!" teriaknya membentak lalu menangis deras

"Akuu... gandeng tangan dia, a-aku inget pahh!" lalu mama meletakan sebuah kertas yang dilipat di atas selimutku.

"Kamu baca ya.. itu dari Mark" dan ketiga orang itu memahami situasi. Mereka semua keluar ruangan, dan membiarkan Mina sendirian disana.

Aku, buka surat itu.. lalu membacanya dengan teliti.


hello, gimana kabarnya?
udah 3 bulan semenjak lu tidur, pasti mimpi nya panjang banget. ya kan?
kalo lo baca ini, berarti lo udah bangun. syukurlah, gue seneng. makasih ya, udah bertahan. gue tau lo se sakit ini, dan perjuangan lu gak sia sia kok. 1279 udah selesai di titik ini. 

alasan gue buat tulisan ini, gue mau bilang sama lu. lu itu, perempuan yang paling gue kagumi. lo kuat, jangan nangis yaa, hm? gue gasuka ngeliat lo nangis. lu bintang gue, dan kita adalah semesta. seorang perempuan dengan senyuman yang ceria, cantik, manis, dan indah. seorang perempuan yang bisa menenangkan rasa khawatir gue.

i'm not leave, just for a moment. gue pergi ke kanada. gak jauh kan? gua kangen sama lu. i miss you so bad, babe. i want to kiss you more, huging your arms and loving so much i can. you know how much i love you? lebih dari semesta. 

cantik, jangan pergi ya? gue sayang banget sama lo. gue gak mau pergi dari sisi lo, gue mau jadi satu satunya laki-laki yang mencintai lo... dan, doa lu. sertakan nama gua di dalam sana. i really really really... miss you :((( i love you more than your heart loving me, and universe. 

gue gak pergi, so please... tolong bertahan. sampe gue balik nanti. bertahan untuk segalanya. pertahanin hati lu ya?? apa lu udah beda perasaan?
i hope not like that :(((  

gua sayang lu na, sayang banget. semoga lu masih menunggu kehadiran gue, dan dengan perasaan yang sama. i never get you of my my mind, ilysm my babe. <3333

"Apaan sihhh-hhh hhh!"

"Gue lebih kangen sama lo sekarang...."

"Sialan, lu bikin gue nangis..!" Lalu Mina terdiam sesaat. Menatap lama kertas itu sambil tersenyum.

Senyum yang penuh harap, penuh keinginan, dan penuh jawaban. Mina tidak merasa dihianati.

▪▪▪▪▪

| 4 bulan kemudian..

Pagi ini awan mendung menghalangi keceriaan langit. Aku berpakaian casual dengan jas serta sepatu putihku.

"Udahh! Ayok gue anterr!"

"Gausah bang, gue bisa berangkat sendiri"

"Udahh gapapa! Sekali-kali kan?"

"Lo udah harus ngurusin bini lu, hamil empat bulan loh harus dijaga baik baik"

"Dia lagi tidur, udah ayok!" Dia yang dimaksud Minhyuk itu adalah istrinya.

"Berasa selingkuhan lu nih gue!"

"Cepett! Nanti dia bangun" aku pun menerima tawaranya. Aku berangkat dari rumah kak Minhyuk.

Brak.

"Yaudah ya, makasih.."

"Pulang dijemput ga?"

"Buset! Urusin bini lu aja ngapa!? Repot banget"

"Ya ya yaudahh, gue kirim boba ya?"

"Iyaa serah loo, buruan pergi" mobil merah itu melesat pergi. Tempatku bekerja berada di pusat kota, gedung menjulang tinggi terlihat disana.

/Ding dong!

> alumni IS '52

Yuqi:
diteruskan
hai gais, nanti kita mau ada reuni jam 6 pada bisa dateng ngga??

Yuqi: Oyy pppp

Lucas: dimana?

Baek: dmn?

Sejeong: kapan?

Naeun: bisain, kapan nih?

Yuqi:reply to Sejeong:
ya hari ini anjr jam 6
katanya di resto deket sekolah

Sejeong: ohhh

Jeno: @Haecan sini ngab

Haechan: @jeno kuy aja, tapi wc gue masih mampet

Renjun: beda gc kampret
Renjun: sorii gabisa, gua ada les

you:
gua izin gaikut dulu yaa

Baek:
↳Loh, bu ketos kenapaa

Yuqi:
↳kenaapaaa

you:
nyari duit, lagi magang nih gue

bestie:
↳ikut lahh, bnyk yg kangen nih sama luu

Haechan:
↳ah ga asik lau, cemen

you:
diem deh lo chan

Renjun:
@mark udah balik belomm??

'Dia masih di canada ya..' begitu kata batinya. Mina sedikit kecewa akan hal itu.

you:
orgnya ilang ditelan mars
wkwkw

bestie:
.....
yauda ikut sini, sumpah kangen kangenan

you:
wkwk gaa kali, b ajaa
gatau bisa ato ngga

Yuqi:
yg lain kalo mau dateng ditunggu
yg reply cma sgini dah
ya pokoknya kl mau dateng dateng ajaa

Lucas:
sherlock dong

Yuqi:
📍share a location

Dahyun:
ada angkatan 50 juga katanya

Ryujin:
OKEE IKUT

Haechan:
y

Lucas:
Ok

Jeno:
Y

Naeun:
Siapp

Selepas memerika isi ponsel ku itu, aku berusaha kembali fokus bekerja dan tidak memikirkan reuni maupun mark.

******

' setel lagi lagu heize disini!

"Aaakhhh! Akhirnyaa!" Aku tinggal sendiri disini. Mematikan layar komputer lalu turun kebawah.

Aku berjalan diantara pepohonan rindang dan bertapak diatas trotoar. Ditemani langit dengan bintang sebagai penghiasnya.

Lalu, tiba-tiba saja aku ingin bercerita.

"Mark gimana ya disana.. dia udah tidur?" Ujarnya sambil berjalan menatap langit.

"Udah berapa lama si, kangen gue kayanya ga ketolong.."

"Aneh loh. Dia pergi ga pamitan dulu, gimana ga panik coba?" Gerutunya.

"Mark, lu tuh satu-satunya harapan gue sekarang. gue udah jarang ketemu temen, sekarang mau fokus kuliah juga bingung mau gandeng siapa.."

"Gue mau gangguin abang lagi kayak dulu, tapi kewajiban dia jadi papa yang baik udah harus di bentuk dari sekarang"

"...dan, toh abang juga gabisa terus terusan sama gue! Jadi.. gue beneran terbebani banget"

"Coba, gue mau ngebayangin ada lo disini..."

"Sumpah gabisa anjir! Hahaa..."

"Gue mau kita jalan berdua lagi, di bawah bintang dan malam yang sepii.."

"-mereka liat kita berpisah dari atas sana.. masa mereka gabisa jadi saksi pertemuan kita selanjutnya?"

"Itu, doa... gue.. malam ini.."

"Sehat terus deh lo, Mark"

/drrtt..

"Halo?"

"M-Mina! Mark ada di sini!"

"Hah?"

"B-bweneran anjghh..! Dia tadhii nyhari lo"

"Lo mabok ya?"

"Eng-ng-ngga woi!"

"M-ma-makeuw... ke tempat kerja lo.."

"Sumpah, lu tuh mabok qi.. Mark masih di canada gamungkin tiba-tiba nongol-"

"Mina.." panggilan lirih itu terulang dua kali di telinganya.

Lantas akupun berbalik. Surainya terhempas bersama angin, dan Mina, matanya membelalak kaget untuk sosok itu.

"I'm here... i'm back, to you..." kata Mark sambil tersenyum tipis kearahku.

Aku masih belum menyadari kenyataan ini, terus meragukan bayangan didepanku itu dan mengira kalau itu hanyalah halusinasi.

"Hey...?" Panggilnya singkat.

Mina membeku di tempatnya. Tangan kananya gemetar. Matanya berkaca-kaca.

Gadis itu berlari memotong jarak dan langsung menerjang tubuh Mark dengan pelukan eratnya.

Air mata kebahagiaan tak bisa membohongi betapa bersyukurnya kedua insan itu karena telah dipertemukan kembali.

"Why you cry... hm??"

"I..hiks i miss you... hiks hikss..."

"Don't worry, i was here na"

"Hikss..hikss... M-mark g-gue... hiks hiks"

"Gue kangen lo-oooo.... hiks hiks"

"G-gue kira kit...ta... ga bakal ke-temu..."

"Sebentar... gue mau peluk lo"

"I think you need time for me.."

"-hikss hiks!"

"-sumphahhh! K-kenapa ga bilang mau balik...!!"

"Ummm, that's... suprise!"

"Gajelas lo..."

"Udah dulu ya nangisnya, nanti dilanjut di rumah"

"Terus gimana?"

"Ap-phanya?"

"Udah pindah hati atau belum? Hm?"

"No. My heart is always for you.."

"Lier"

"I'm not lie in front of you..."

"Alright, give me a kiss"

"Ga dulu. G-gue masih terharu.."

"Naaaaa~!"

"Apaaaa~!"

"Yaudah ayo, mas pacar mau anter kamu pulang"

"Lo-ngapain pake aku kamu si?!"

"Hurry up! Apa mau digendong?"

"Apasii aneh? Enggaa"

"Gue nginep ya"

"ANJIR!? GA-"

"Udah dibolehin sama ibu mertua, shut up pretty~"

Malam itu doanya terkabulkan.

Bintang menjadi lampunya, langit malam menjadi matanya, waktu menjadi buktinya, air mata menjadi kesenanganya, dan semesta... menjadi saksinya.

Dan begitulah dengan mereka. Dua insan permata tuhan lampau telah menjadi pengagum yang kemudian larut dalam perasaan cinta.

Terima kasih banyak Kang Mina, untuk tetap menjaga hati utuh kepemilikanya.
Marklee, memenangkanya sekarang.

"Hapiness, is always with us."

Kang Mina (ft.marklee) 💌💗

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

THE END
scroll for the epilog!


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen3h.Co